Monday 7 December 2009

Berkarya di Luar Negeri = Pengkhianat Bangsa..??

Kemarin sore ada yang menarik di tayangan Kick Andy di Metro TV. Judul topiknya: Berprestasi di Negeri Orang. Isinya tentang kisah2 orang Indonesia yang (pintar dan) sukses berkarier di luar negeri. Sayang nontonnya agak telat, jadi aku cuma lihat 2,5 bintang tamu dari entah berapa jumlah sebenarnya yang Bung Andy wawancara pada tayangan itu.

Yang 0,5 itu adalah Kent Sutanto. Kenapa 0,5.., ya karena aku gak lihat dari awal wawancaranya.. :D Intinya, dia sudah tinggal di Jepang sejak 35 tahun lalu.. dari mulai melanjutkan sekolah sampai akhirnya dia mengajar di universitas tsb.. Yang menarik, warga negaranya tetap Indonesia, padahal secara etnis dia juga bukan orang Indonesia asli tapi keturunan tionghoa.. Salut deh Oom... masih punya jiwa nasionalisme... (Jadi ingat tetangga sebelah... yang anak perempuannya yang sedang hamil 7 bulan khusus datang ke Negeri Paman Sam untuk melahirkan di sana supaya anaknya memperoleh kewarganegaraan Amerika... Katanya supaya nanti gampang sekolahnya di sana... halah! How egoist...)

Ada lagi M. Reza, pria berusia 35 tahun, alumni Elektro ITB, peraih Ganesha Prize yang melanjutkan S2 di TU Delft Belanda dan meraih gelar doktor di bidang yang sama, dan kini... bekerja sebagai project manager di suatu perusahaan di Swedia.. Lucunya dulu setelah lulus S2, waktu balik ke Indonesia dan melamar ke sekitar 50 perusahaan tidak ada yang menerima.. Terus juga waktu ditanya apakah dia ingin kembali ke Indonesia, dia bilang untuk saat ini tidak.. karena dulu ketika beasiswa doktornya habis (4 tahun) dia belum selesai juga, sehingga dia harus bekerja untuk membiayai kuliahnya supaya selesai... Sooo..? Does it mean that he still looking for money to cover the tuition fee he paid to continue his study..? Atau kah fasilitas dan penghargaan yang kurang di Indonesia sehingga orang2 seperti dia enggan kembali..? Yang pasti orang2 seperti ini mengingatkanku pada suamiku sendiri.. secara si Mas juga alumni dari institut yang sama.. tipikal orang2 seperti itulah... hihihi...

Tamu terakhir, Ibu Etin Anwar. Alumni IAIN mana ya aku lupa... pokoknya IAIN deh... Pastinya bidang ilmunya tentang agama Islam. Tapi S3 nya bidang filsafat. Sekarang dia mengajar di suatu perguruan tinggi di Amerika. Wow..! Salut... Mengajar agama Islam kaitannya dengan gender dan juga filsafat di negara adikuasa itu.. Ketika ditanya apakah dia mau kembali ke Indonesia.. jawaban Ibu ini cukup cerdas.. Dia bilang 'dengan senang hati'... buuut... setiap orang melakukan sesuatu atas dasar value.. dan value nya dia yaitu manfaat.. Intinya, dia merasa bahwa untuk saat ini dengan menjadi dosen agama dan filsafat di Amerika dia mendapatkan value itu lebih daripada jika dia mengajar di sini.. Ya masuk akal, karena 90% muridnya orang bule yang bukan orang Islam, barangkali nilai dakwahnya lebih tinggi...

Kalau melihat kondisi seperti itu ya wajar saja.. Di Indonesia ini terlalu jauh gap antara yang kaya dan yang miskin, yang kuat dan yang lemah, yang pintar dan yang bodoh, yang berpikiran maju dan yang tertinggal.. Jadi kalau yang pintar dan maju merasa kondisi di Indonesia tidak bisa memenuhi visi dan misi serta ambisinya ya tidak bisa disalahkan juga kalau akhirnya mereka lari ke luar negeri... Apakah di luar negeri mereka berjuang dengan tujuan suatu saat untuk membangun negerinya atau untuk dirinya sendiri ya itu juga pilihan masing2...

Mungkin sudah terlalu banyak yang kecewa dengan negeri ini. Dengan para pemimpinnya yang tidak amanah, berbagai lembaga negara yang sudah banyak mengkhianati rakyat, keadilan yang bisa dibeli dengan uang... Sampai bosan rasanya nonton berita di tv yang isinya lagi2 soal skandal korupsi, dana APBN yang banyak bocor, ketidakadilan, kasus suap, pembunuhan karena masalah uang.. Sepertinya pemimpin2 di negeri ini pada gila harta dan jabatan... Yang senior2 mustahil rasanya untuk dikembalikan ke jalan yang benar... Tunas2 bangsa yang baru tumbuh, selayaknya dididik dengan benar, dibekali dengan pendidikan agama dan moral yang baik, sehingga sehat mentalnya.. Bisa membedakan mana yang benar dan salah dan yang paling penting... memilih untuk melakukan yang benar...

Balik ke diri sendiri... Saat ini aku n si Mas lagi berusaha untuk dapat beasiswa ke luar. Inginnya ke negara maju lah... Supaya kami bisa belajar tidak hanya mata kuliahnya, tapi juga secara keseluruhan kehidupan orang2 di sana, budaya yang baik2, pola hidup yang baik2, kebiasaan--sifat--karakter dari orang2 di negara2 maju yang baik2... Kami ingin mencari pengalaman dan belajar langsung dari orang2 yang turut berpartisipasi membentuk negaranya menjadi maju.. Dan berharap sekembalinya nanti kami bisa turut berpartisipasi juga memajukan negara Indonesia.

Note: ditulis dalam rangka muak dengan segenap rasa ketidakberdayaan ini... di kantor, pada jam kerja, dengan menggunakan fasilitas internet yang juga dibiayai kantor... Maafkan ya rakyat Indonesia yang sudah menggajiku melalui dana APBN yang sumbernya dari uang rakyat...

No comments:

Post a Comment