Tuesday 16 November 2010

Saskia 7 bulan

Laporan dari Semarang: Saskia Jum'at kemarin imunisasi HIB 2, kondisi sehat, berat 7,8 kg panjang 66 cm. Polahnya banyak, suka lonjak2 pengen berdiri, 2 gigi seri bawah mau tumbuh... :) terus kalau makan bubur Cerelac sekarang agak2 susah... Kalau bubur Milna lahap. Huuu Saskia tau aja yang enak yang harganya mahal :D hehehe




Tapi Saskia minggu ini anget :( pas skype-an kemaren juga keliatan agak lesu dan kurang bersemangat... Aku pikir karena gigi seri bawahnya mau tumbuh... Menurut Papa Saskia karena kangen sama papanya... (maunyaaaaa)

Sama Mbah Ti sudah dikasih ramuan andalan brambang di ubun2nya... Biasanya manjur, tapi kali ini tidak..., tidurnya resah gelisah... Jadinya hari ini dipanggilin dukun bayi buat mijet... ternyata pundak kanannya kecetit... pas kena yang sakit itu sampe nangis kesakitan... mungkin karena banyak polah gak bisa diam terus keseleo... Habis itu katanya terus tidurnya tenang dan nyenyak :)

Cepat sembuh ya Saskia sayang :) Mama loves you.

Monday 15 November 2010

Balada Pensil Mekanikku

Aku kehilangan pensil mekanikku lagi! Sebel! Lupa kapan dan di mana... Seingatku pas kuliah GIS di VUB kemarin Jum'at masih kupakai. Terus gak ingat lagi pas kuliah Groundwater sorenya masih kupakai atau tidak. Secara aku cuma buka pencil case di saat kuliah, berarti besar kemungkinan itu pensil hilangnya di kelas kalau gak GIS ya Groundwater :(

Padahal itu pensil aku suka, warnanya kuning. Sengaja pilih warna yang mencolok supaya eyecatching... Supaya kalau jatuh atau ketlingsut gampang ketemu... Baru 2 bulanan ini jadi milikku. Aku beli sebelum berangkat ke sini. Waktu itu kupikir buat cadangan siapa tau yang satunya macet atau hilang. Masih ada label harganya pula. Sekarang hilang :((

Entah sudah yang ke berapa kali nih aku kehilangan pensil mekanik. Hilangnya biasanya karena (dicurigai) ketinggalan di kelas... 

Ajaibnyaaaaa... Ya, ajaibnya, saudara2... Alhamdulillah aku masih punya 1 pensil mekanik lain yang betaaaaah banget punya majikan sepertiku, yang sudah kumiliki sejak... hmmm aku lupa kapan persisnya... Yang pasti seingatku sejak aku SMP. Yang artinyaaaaaa.... sekitar 13-15 tahun yang lalu! (baru nyadar, sudah tua juga aku sekarang). Yup, sekitar segitulah kira2. soalnya aku ingat banget belinya di TB Gunung Agung, Cirebon Mal.

Gak terlalu istimewa sih bentuknya, lurus, polos, tanpa ornamen apapun. Hitam warnanya. Mereknya apa ya ini sudah samar2 tulisannya... Tapi masih kebaca: TOMBOW. Cantolan buat ditaro di sakunya juga sudah patah sejak lama.

Yang membuatnya istimewa adalaaaaah... Pensil ini selain enak banget digunakan, ergonomis --paaaaas banget di jari2ku gituuu--, juga ujung moncongnya yang tempat keluarnya isi pensil itu selalu lancar, gak pernah macet... Cetek2annya (lha opo to iki istilahe, tapi mudeng tho maksudnya??) gak pernah bermasalah... Intinya, kalau disuruh kasih nilai 1-10, aku bakal kasih nilai 11! Saking memuaskannya... 

Walaupuuun secara penampilan sih amat sangat sederhana sekaliiiii... (Yeah maka dari itulah jangan suka meremehkan orang yang penampilannya biasa2 aja... Bisa jadi dia punya kemampuan yang besaaarrrr). 

Ini pensil setia sekali dengan diriku... Sampai terharu aku dibuatnya... Bagaimana tidak, entah sudah berapa kali pensil ini (tadinya kupikir) hilang... tapi selalu balik lagi, ketemu lagi...! Bolak balik ketinggalan di ruang kelas sekolah lah... kebawa teman lah... ketinggalan di kelas les bahasa Inggris lah... Tapi ya itu... besoknya ketika kucari di kelas ketemu lagi.. kadang di laci meja, kadang di lantai kolong meja, kadang di atas meja... gak ada yang ngambil! Mungkin juga karena warnanya yang hitam polos itu ya jadi gak eyecatching.

Lain waktu ketika kucari2 di sekitar meja gak ada, tau2 nemu di tempat pensil temanku... (secara waktu itu pernah punya teman sebangku yang klepto :)) .. walaupun menurut pengakuannya sih dia suka gak sengaja aja menyapu bersih semua alat tulis yang ada di atas meja kami ke dalam tempat pensilnya... (hlah itu apa bedanya sama klepto, Chy'...? :) selanjut2nya, kalau kehilangan pensil itu dan kucari di sekitar meja gak ada, ya pastilah 'kebawa' sama teman sebangkuku itu... 

Pernah juga (semula kusangka) hilang di tempat les jaman kuliah... Berhubung les kan cuma seminggu 2 kali... jadi gak bisa langsung ngecek kelas keesokan paginya... sebelum disapu bersih sama petugas cleaning service... Waktu itu aku sudah pasrah... barangkali ini saatnya dia harus lepas dariku... Eeeee lha kok 3 hari kemudian, pas aku les lagi, teman lesku ada yang mengembalikan... :) ya dia menemukannya setelah kelas bubar, cuma berhubung aku waktu itu sudah keburu pulang dan dia tidak tau nomor kontakku jadi dia gak bisa ngasih kabar... yang bikin aku heran, dia tau lho itu pensilku... hebat juga tuh siapa namanya ya aku lupa... padahal aku, mana mungkin aku bisa mengenali bentuk pensil2 teman2ku, apalagi ketemunya jarang2... lain lagi kalau milik temen sebangkuku... lha iya masak setengah hari bersama 6 hari seminggu gak hapal barang2nya :))

Begitulah, beberapa kali juga jaman sekolah dan kuliah pensilku itu ketinggalan, tapi selalu ditemukan kembali atau dikembalikan oleh teman2ku... Jaman kerja juga begitu... Beberapa kali tergeletak begitu saja di meja alias tidak kubereskan masuk tas atau laci meja, atau ketinggalan di ruang lain pas mampir ke ruang kerja temanku... tapi selalu kembali padaku...

Sempat beberapa kali juga aku memberinya teman... karena kupikir dia sudah terlalu lama bertugas... supaya gantian kerjanya... supaya dia gak kecapekan... Tapi kok ya teman2nya itu gak ada yang kerasan... Macam bedinde jaman sekarang aja... Umurnya pendek2, dalam hitungan bulan atau minggu saja... Ya itu... beberapa ada yang ngadat, macet, rusak... beberapanya lagi raib begitu saja... seperti yang baru saja terjadi...

Mungkinkah pensilku ini cemburu..?? sehingga dia tidak mau punya saingan. Ataukah memang dianya aja yang setia...?? tidak seperti mantan2 pensilku lainnya... Bayangkan, dialah saksi hidup (???) yang menemaniku, mencatat, menggambar, mengerjakan tugas2 dan soal2, baik ketika belajar maupun ujian... Ibaratnya, selain Tuhan dan aku, dia juga tau gimana panik dan bingungnya aku kalau gak ada ide buat ngerjain soal ujian... terutama soal hitung2an... karena biasanya kalau aku gak tau jawabannya aku suka coba ngarang2 bikin teori sendiri... n ngerjain pakai pensil... soalnya bakal bolak balik salah, jadi ngapusnya lebih gampang daripada ngerjain pakai pulpen...


Dari jaman SMP, SMU, S1, kemudian bekerja, dan kembali sekolah... Dari belum kenal pacaran sampai menikah dan punya anak... Dari era orde baru sampai reformasi... Dari jaman presiden Soeharto, Habibie, Gus Dur, Mega dan sekarang SBY periode II... Dari masih tinggal sama orang tua di rumah dinas, kemudian pindah ke rumah (ortu) sendiri, terus ngekos pindah 2x, pindah lagi ke rumah kontrakan bareng suami, dan sekarang ngekos (lagi) di asrama... Dari Cirebon, ke Semarang, Jakarta, Bandung sampai Leuven... Dari jaman aku belum kenal komputer (apalagi internet) sampai sekarang di mana laptop dan internet merupakan kebutuhan primer yang setara dengan nasi... Dari jaman aku belum (bahkan kebayang pun tidak untuk) punya handphone sampai era skype-an... Ruarrrr biasa!

Jadi terharuuuuu... Setianya dirimuuuuu... Ini dia wujudnya:



Tetaplah setia padaku ya pensilku sayang... sampai aku lulus S2, atau mungkin S3 nanti... Setialah menemani perjalananku jadi orang sukses, yang berkontribusi untuk kemajuan bangsa... (Amiiiiiiiinnnn!) Bahkan kalau bisa nanti aku wariskan juga lah ke Saskia :D

Keresahan Orang Tua Baru

Sedang bingung memikirkan: pendidikan macam apa yang akan aku terapkan pada anak(-anak)ku nanti???

Melihat kondisi lingkungan pergaulan sekitar (pada umumnya di Indonesia) yang tidak kondusif bagi anak untuk tumbuh sehat, cerdas, punya motivasi untuk berprestasi, kreatif, punya kendali diri yang kuat terhadap hal2 negatif serta patuh pada norma agama dan berpihak kepada yang benar.

Whuaaahhh… jadi orang tua ternyata tidak gampang! Bukan sekedar bertanggung jawab cari nafkah untuk memenuhi kebutuhan pangan sandang papan buat anak. Bukan sekedar merawat, menjaga kesehatannya, menyekolahkan, dan mengajak bermain serta membahagiakannya. Tapi yang juga tidak kalah penting adalah mendidiknya agar menjadi manusia yang berkualitas, bisa membedakan yang benar dan yang salah dan memilih untuk melakukan yang benar, bermanfaat  bagi orang banyak sehingga hidupnya di dunia tidak menjadi sebuah kesia-siaan.

Sungguh, aku tidak habis pikir… apa yang ada di dalam kepala dan hati manusia-manusia ini.

Lihat berita: korupsi lagi korupsi lagi (melihat betapa tamaknya manusia terhadap materi yang tidak akan dibawanya ketika mati), …bagaimana hukum diperdagangkan, yang salah jadi benar, yang benar jadi salah… orang gontok2an berebut kekuasaan… saling menjatuhkan… belum lagi berita2 kriminal yang terjadi karena masalah sepele… membunuh karena masalah utang seperak dua perak.. bunuh diri karena putus cinta.. pelecehan seksual karena diperbudak hawa nafsunya.. KDRT… menemui ajal setelah pesta miras.. penyelundupan narkoba… guru agama memperkosa anak didiknya...

Lihat infotainment: selebritis kawin… cerai… rebutan anak… selingkuh… poligami… hamil di luar nikah… kumpul kebo… hura2… perseteruan… saling buka aib suami/istri/keluarga… becanda2an yang gak lucu sama sekali menurutku… laki2 lembut yang tidak jelas orientasi sexnya…

Lihat acara musik: penyanyi dengan dandanan menor, baju kurang bahan, dengan gaya centil seksi meliuk2 menggoda, mendesah-desah... saling memegang tangan, merangkul, memeluk, bahkan cipika cipiki antar lawan jenis yang bukan muhrim…

Lihat sinetron: menjual mimpi… rumah gedongan… mobil mewah… gaya hidup wah… dengan isi cerita yang dangkal, tidak bermutu, tidak mendidik… atau boleh jadi idenya bagus, tapi diterjemahkan dengan lebay ke dalam sinetron… benar-benar tidak ada manfaat yang bisa diambil setelah menonton… kecuali sebagai peneman rasa sepi mengisi waktu luang daripada gak ada kegiatan, daripada gak ada yang ditonton…

Lihat reality show: orang berantem… nangis… pukul2an… dan yang pasti kita dibohongi karena tidak seperti judulnya, ini tayangan yang direkayasa…!

Padahaaaaallll…  *lirik kiri kanan anak2 tetangga, teman, saudara* sebagian besar anak2 menghabiskan banyak waktunya dengan menonton televisi! Anehnya, si ibu malah bangga kalau anaknya yang berumur 3 tahun sudah bisa menyanyikan lagunya Peterpan, ST12, atau penyanyi lainnya yang mana itu adalah lagu2 orang dewasa… atau menirukan gaya joget penyanyi yang amat sangat tidak pantas untuk ditiru anak berusia berapapun…!

Hiburan lainnya untuk anak2 era abad 21 (referensi: masih dari anak2 tetangga, teman, saudara):
  • Main game: di komputer, PS, game watch
  • Main internet: facebook-an, twitter-an, chatting
  • Main handphone: telefon2an dan SMS-an gak penting karena sekarang biaya telefon dan SMS murah bahkan ada yang gratis
  • Main ke mal sama orang tuanya
  • Keliling2 perumahan dengan mengendarai motor (mulai usia 10 tahun)
  • Dan lain2
Mau jadi apa Indonesia di tahun2 mendatang kalau tunas-tunas bangsanya menghabiskan masa kecil dengan kegiatan seperti itu..???!!

Mau tinggal di luar negeri (baca: Eropa), tetep juga ada plus minusnya… setelah melihat dan menemukan bahwa ternyata anak2 muda di sini:

  • -          Doyan minum beer… bukan anak muda aja, bahkan orang tua juga… gak jarang lihat orang tua hang out bawa anak2nya… kalau masih kecil banget sih gak dipesenin beer lah ya… Cuma kan itu sama saja dengan mengajarkan mereka dengan gaya hidup seperti itu… Tidak bisa membayangkan kalau nanti kami tinggal di Eropa, suatu hari Saskia pulang dari sekolah dan bilang ‘Mama, aku pengen nyoba minum beer… Semua teman2ku minum dan mereka bilang rasanya enak… Di kelas cuma aku yang belum tau rasanya minum beer’… atau… ‘Ma, tadi aku habis minum beer di rumah temen’… Oh nooooooooo!!! Emang susah banget menolak ajakan minum beer di sini… kalau tetap bertahan maka mereka akan bertanya, ‘Kenapa???’ dan lalu menganggap kita aneh karena tidak minum beer dengan alasan dilarang oleh agama, atau karena buruk untuk kesehatan… Orang barat sangat senang berdiskusi dan pandai berdebat.
  • -          Senang hura2… party… party and party… yang isinya adalah minum2 (beer!) dan joget2 gak jelas antara laki2 dan perempuan pegang2an, rangkul2an, peluk2an!
  • -          Pergaulannya bebas… kalau pacaran, pegang tangan mah basi… ciuman sudah pasti… di tempat2 umum gak ada malu lagi… having sex with boy/girlfriend dianggap sesuatu yang biasa.
  • -          Daylength yang berubah2 sesuai musim, sehingga waktu2 sholat pun ikut berubah2 ektrim pula... Ditambah Islam sebagai agama minoritas, yang artinya susah sekali menemukan tempat sholat di sini… plus jam sekolah/kuliah/kerja tidak memperhatikan waktu sholat… Bisa menjamak sholat itu sudah bagus… Kadang2 malah jadi lewat begitu saja… 
Kesimpulan: di tempat manapun di dunia ini, seiring dengan berkembangnya jaman, mendidik anak semakin besar tantangannya …

Jadiiiiii….. ???

Ini pentingnya perempuan harus pintar!

Kenapaaaaa…???

Karena mereka punya peran besar terhadap masa depan bangsa dan negara. Ya! Walaupun mendidik anak adalah tugas orang tua yang artinya ibu dan bapak, bagaimanapun pada umumnya anak akan lebih dekat dengan ibunya, karena ibu yang punya lebih banyak waktu untuk berinteraksi dengan anak, merawat dan mendidik. Bagaimana mungkin sang ibu bisa mendidik dengan baik kalau dianya sendiri tidak berpendidikan atau tidak tau caranya mendidik anak yang benar.


Jadi berpikir... Apakah bejatnya moral kebanyakan orang Indonesia merupakan akibat dari kurang baiknya kualitas ibu2 di negara ini dalam mendidik anak2nya...???

Banyak banget rencanaku untuk Saskia (dan adik-(adiknya?)):
  1. Memperkenalkan agama sedini mungkin sebagai benteng kendali terhadap hal2 negatif. Membiarkannya melihat orang tuanya sholat dan pelan2 kalau sudah agak gedean diajak ikutan… membiasakan mendengar ayat2 al Qur’an (berarti orang tuanya juga harus rajin baca!)… mengajaknya membaca doa sebelum melakukan kegiatan seperti makan, tidur, dsb.. mendongenginya dengan cerita2 islami…
  2. Memperkenalkan buku sedini mungkin sebagai bekal awal melihat dunia. Buku2 bergambar awalnya… lama2 jadi buku cerita bergambar dengan teks sedikit… lalu tambah banyak… dan banyaaak… sesuai tingkatan usia tentunya… terus pengen beliin ensiklopedia… langganan majalah anak2… buku2 pengetahuan popular… buku2 anak islami… supaya wawasannya luas.
  3. Memberi mainan yang mendidik. Puzzle… lego… sepeda (biar gak di dalam rumah mulu!).. ngajak main ke area bermain di  taman terbuka… ngajak ke kebun binatang… museum (kalau ini bapaknya sudah pasti dengan senang hati nganterin)
  4. Mengajari bahasa Inggris dan bahasa daerah sejak kecil. Untuk bahasa Inggris dimulai dari kata2 dan kalimat yang sederhana… Sama nanti aku beliin buku cerita bilingual… DVD dan lagu2 pakai bahasa Inggris… Kalau bahasa daerah Jawa mah yang umum2 aja deh… Soalnya aku sendiri juga gak bisa bahasa Jawa halus :D
  5. Mengembangkan bakat seninya. Doakan semoga nanti Mama Papa-mu ini banyak rejekinya, Nak…  Amiiin! ..sehingga bisa bayarin anak2nya les menari, menyanyi, main alat musik, melukis, menggambar… Biar milih sendiri mana yang disuka..
  6. Mengajarkan sopan santun… tata krama… disiplin.. menghargai waktu… tolong menolong… toleransi… tenggang rasa… kebebasan berpendapat… menghargai orang lain… tanggung jawab… rajin… gemar menabung… halah PPKN dan Pancasila  banget lah pokonya.  Yang pasti sebagai orang tua harus bisa ngasih contoh dulu…. Hyyaaah itu tuh yang beraaattt…
  7. Mengajarkan disiplin soal waktu. Dibiasakan hidup teratur… sesuai usia tentunya… kalau masih kecil ya mesti banyak bermain… tapi yang mendidik juga… nonton TV dibatasi, dan yang ditonton harus yang bermanfaat dan sesuai perkembangan usia…
Untuk saat ini baru itu yang  terpikir.  Yang masih bingung, bagaimana ya caranya ngajarin anak supaya punya self protection… jadi tidak gampang terpengaruh oleh ajakan2 teman yang negative.

Alhamdulillah aku (remaja) dulu sih tidak berminat sama sekali untuk mencoba merokok, minum2, apalagi narkoba… Lagian emang gak ada yang nawarin :D mungkin karena teman2ku juga bukan yang seperti itu ya… Dugem, clubbing, pesta2 pun aku tak suka… Datang ke pesta ultah teman aja kadang2 terpaksa.. kalau ini sih mungkin karena aku bukan tipe orang yang senang keramaian… Selama 1 tahun pacaran sama mantan pacar yang sekarang sudah upgrade  jadi suami ini pun dulu alhamdulillah gak yang aneh2… Boro2 ciuman… belai2an tangan aja enggak… Kalah hot deh sama pacarannya anak SMP jaman sekarang…

Nah itu dia, gimana ya caranya supaya anak2ku nanti bisa begitu… Seingatku sih dulu orang tuaku gak pernah ngajarin soal begitu… Aku sendiri yang memutuskan. Tapi kalau ditanya apa yang membuatku jadi punya prinsip seperti itu, aku juga gak tau persisnya…

Mungkiiiiiiiin… karena dulu aku disekolahin agama, dipanggilin guru ngaji dan sempat sekolah di sekolah Islam, sehingga setelah besar selalu ada kerinduan dengan suasana islami yang damai, di mana orang2 saling mengingatkan untuk berbuat kebaikan dan meninggalkan maksiat…

Mungkiiiiiiin karena sejak kecil aku disekolahkan di sekolah yang lingkungannya baik, sehingga teman2ku pun kebanyakan dari kalangan orang baik2 juga, sehingga setelah dewasa otomatis aku selalu  memilih teman2 dekat yang mempunyai prinsip nilai2 yang sama…

Mungkiiiiiiin karena sejak kecil orang tuaku selalu memfasilitasiku dengan bacaan2 yang baik, sehingga tumbuhlah kecintaanku terhadap bacaan, baik sebagai hiburan maupun tempat belajar kehidupan dan mencari jati diri… Yang membuatku merenung dan berpikir, bagaimana caranya menjalani hidup yang baik…

Sebagai orang tua hanya bisa berusaha memberikan yang terbaik untuk anak2nya… nyatanya banyak juga melihat contoh di mana orang tua mendidik dengan cara yang sama namun hasil didikan yang tampak pada anak2nya bisa berbeda2… Lingkungan sudah pasti punya pengaruh yang besar pula. Namun bagaimanapun, keluarga adalah lingkungan pendidikan awal bagi anak2…

Ya Allah, lindungilah keluarga kami senantiasa di jalan-Mu… Amiiin.

Sunday 7 November 2010

Saskia Minggu Ini

Weekend ini Mbah ngadain acara pidak siti buat Saskia yang memasuki usia 7 bulan tanggal 12 nanti... Katanya pas disuruh milih benda2 antara dompet, bedak, buku dan tasbih Saskia milih buku, hehehe... kayak aku duluuu...

Saskia sudah bisa duduk sekarang, walau belum kuat lama dan harus dibantu disangga...




Btw, Saskia cemong tuh bedaknya...


Makin aktif, gerak terus.. Papa Saskia sampai kewalahan... terus gara2 Mbah Kung lagi batuk2, Saskia jadi suka niru2 batuk... :)) 

Terus tadi Saskia kan dijanjiin sama Papa Saskia mau naik kereta yang keliling kampung itu... Saskia udah makan cepet2 terus nungguin kereta, eeehh pas lewat sudah penuh tempat duduknya... Gak jadi deh... Lain kali ya, Nak... (Saskia: iya deh gapapa, Pa... untung tadi udah dibeliin mainan piano2an n pesawat terbang yang ada lagunya sama Papa..jadi dimaafin, Pa.. hihihi).. Oh ya buat Papa Saskia, kalau beli mainan dipikirkan bener2 ya cocok atau tidak.. piano2an itu oke, bagus, tapi pesawat terbang itu, masak lagunya lagu2 disko orang gede gitu, bukannya lagu anak2... terus ada baling2 yang muter pula, bahaya banget buat bayi umur 7 bulan. Itu mah cocoknya buat usia 1 tahun ke atas, kaliii...

Saskia, Mama kangen banget nih sama Saskia... Walau tadi pas skype-an Mama ketawa2, tapi habis itu pas udah selesai nangis.. :(( apalagi pas lihat2 foto Saskia yang diupload Papa Saskia di Picasa... Mama senang, alhamdulillah Saskia sehat, aktif, tumbuh dan berkembang sesuai usia.. Badannya juga tambah kelihatan padat dan kenceng... Tapi sedih juga, cuma bisa lihat dari jauh, dengar ceritanya, liat foto dan videonya...

Katanya juga sekarang kalau Papa Saskia mau balik ke Bandung Saskia jadi rewel... begitu juga kalau mau ditinggal pergi sama Mbah Ti.. Saskia sudah ngerti ya, gak suka kalau ditinggal... 

Saskia, Mama loves u :)

Yes, I'm Introvert... So What?

Dulu waktu kecil aku selalu menyalahkan diri sendiri... Kenapa ya aku ini kok susah ngobrol sama orang yang baru dikenal ataupun yang sudah lama dikenal tapi tidak begitu akrab... misalnya sama saudara2 yang ketemunya setahun 1-2 kali... entah kenapa bingung aja gitu memulai pembicaraan... cari bahan obrolan... gak ada ide mau nanya apa atau komentar apa, kalau emang gak ada yang perlu dibicarakan atau ingin aku ketahui...

Di sekolah dan lingkungan tetangga juga gitu... Teman2 akrabku tidak banyak, tapi dengan mereka aku bisa ngobrol banyak.. kok ya adaaaaa aja yang seru untuk diomongin... sebaliknya sama teman2 yang gak begitu akrab aku bisa bener2 mati gaya... Aku tidak akan bicara kalau tidak ditanya.. Jadilah aku terkenal sebagai si pendiam.

Selain itu aku betaaah banget yang namanya menyendiri di kamar... dulu sih sampai sering dikomentarin Mama gara2 hal itu... 'Ngapain aja sih di kamar, dikunci segala, lagi?'.. sebuah pertanyaan yang paling menyebalkan bagiku... Tingkat kebutuhanku akan privacy memang tinggi... Padahal ya di dalam kamar aku melakukan hal2 biasa aja sih, seperti baca buku, nulis buku harian, nulis cerita... bikin kerajinan tangan.. main boneka sendiri... atau ngobrol sama diri sendiri... Cuma aku gak suka aja kalau aktivitasku diketahui orang... Aku gak suka aja kalau tiba2 orang tuaku atau kakakku atau pembantuku langsung masuk kamarku tanpa ketok pintu dulu.. eh tanpa ketok pintu dan menungguku yang membukakan pintu...Selain itu kalau pergi keluar rumah kamarku selalu kukunci... ya, karena aku gak suka kalau ada orang--sekalipun itu ibuku sendiri--masuk kamarku untuk melihat2 atau ngoprek2 apalagi membaca tulisanku... seperti ditelanjangi rasanya...

Makin tambah umur, mungkin karena lingkup pergaulan juga makin luas dan berkembang, tingkat introvertku--hmmm lebih tepatnya yang terlihat kelihatannya ya--makin berkurang.. Aku sudah lebih bisa ngobrol sama orang... basa basi... walau tetap saja, aku lebih merasa nyaman ketika sendirian... tidak banyak berbicara, namun asyik dengan pikiranku sendiri... jadi kalau kelihatannya aku (kadang) banyak bicara dan terlihat ramah itu lebih karena kupikir memang seperti itu caranya bersosialisasi.. supaya tidak dikira sombong karena diam saja... supaya tidak dikira aneh juga... 

Karena tidak suka banyak ngobrol, pulsa handphone-ku irit :D karena aku baru mengontak orang kalau memang perlu... Jadi walau telefon dan SMS sekarang murah bahkan ada yang gratis, kalau gak ada keperluan ya aku gak bakal  atau jarang banget lah ngontak orang untuk sekedar tanya kabar basa basi n ngobrol ngalor ngidul gak penting...


Aku juga gak suka becanda2 berlebihan, ketawa terus2an.. Aku gak suka ngobrol berkelompok dengan banyak orang.. Aku lebih suka ngobrol dengan 1-2 orang saja.. dengan topik yang mendalam, bisa berupa hal pribadi sampai issue nasional.. Aku juga suka diskusi, tapi bukan di forum rapat, seminar, atau kelas... Aku lebih suka diskusi dalam grup kecil... karena terlalu banyak orang berarti terlalu banyak yang bicara... dan itu seringkali menjadi tidak efektif.. Lihat saja rapat2 di kantor, semua orang ingin bicara, berjam2... dan hasilnya..? seringkali bukannya masalah terpecahkan tapi malah makin ruwet.


gambar dari sini.


Aku senang pergi dengan teman.., sekedar belanja, makan, atau nonton... tapi tidak rame2.. 1-2 orang saja... oke, maksimal 3 orang lah... lebih dari itu lebih baik pergi sendiri. Makin banyak orang, banyak kepentingan, jadinya malah tidak efektif.. Jadi tunggu2an.. Jadinya lama.. Aku tidak ada masalah dan nyaman2 saja belanja ke supermarket sendiri, beli baju dan sepatu sendiri (aku tidak perlu orang lain untuk dimintain pertimbangan dalam memilih barang... karena tanpa pendapat orang lain saja aku seringkali sudah kesulitan berdebat dengan diriku sendiri), ke toko buku sendiri, makan di restoran sendiri...




gambar dari sini.


(Btw, Mas, lihat gambar di atas... Itulah kenapa aku kalau milih barang lamaaa banget :D tapi herannya milih partner hidup malah cepet :P)


Aku suka jalan2, travelling, berkegiatan bersamakumpul bareng teman... Aku suka bersosialisasi... tapi semuanya itu tidak dalam grup besar... Aku lebih nyaman bersama 1-2 orang saja... tapi yang benar2 dekat... Jika aku berada di antara segerombolan orang maka aku tidak akan terlihat... Itulah kenapa aku tidak suka pesta.. Kalaupun sekarang aku senang kondangan, bukan karena senang kemeriahannya... bukan pula karena akan bertemu dengan banyak orang yang kukenal... (justru itu yang kuhindari... karena rasanya maleees banget untuk menyapa orang dan berbasa basi... malah kalau aku melihat orang yang aku males untuk menyapanya, maka aku akan berbalik arah...) ...tapi aku lebih karena senang acara makan2nya aja.. sama gak enak kalau gak datang karena sudah diundang (selain hukumnya memang wajib ya untuk datang jika kita diundang selama tidak ada halangan), karena dia datang pas aku nikah dulu, karena dia teman kantorku, karena aku gak punya alasan yang masuk akal untuk tidak datang..




Dalam hal percintaan.. menjadi introvert juga bisa jadi masalah.. 


Balik ke masa lalu... jaman remaja, aku pernah pacaran cuma 1x, itu pun jaman SMP kelas 2 :P gara2 pengen tau aja pacaran tu gimana sih... karena semua teman2ku waktu itu punya pacar... kebetulan ada yang mau sama aku, ya sudah lah kuterima :)) ternyata kegiatan pacaranku jaman SMP itu ya cuma pulang bareng naik angkot, tapi turunnya tetep aja sendiri2, alias gak pernah dianterin sampai rumah juga :)) kasian deh... sama ngobrol di telefon berjam2... (anehnya kalau ngobrol di telefon itu aku bisa ngomong banyak, tapi kalau ketemu malah bingung mau ngomong apa..) oh ya sama kadang2 makan bareng sepulang sekolah, itu pun rame2 sama teman2 yang lain... n pernah juga 1x nonton film di bioskop, yang lagi2 rame2 juga... 

Selanjutnya, setelah tau kalau pacaran cuma begitu doang dan kupikir gak ada manfaatnya.. (yeah, kalau cuma begitu doang mah temenan aja lah, kenapa juga mesti pakai status 'pacaran'?).. Dan aku tidak ada masalah dengan kesendirianku... dengan statusku yang selalu jomblo... aku nyaman2 aja tuh, malam minggu sendirian aja, gak ke mana2... di rumah, baca buku, nonton tv... bahkan sampai aku lulus kuliah dan bekerja... 

Justru yang jadi masalah adalah... lingkungan sekitar... teman2ku.. saudara2.. dan juga orang tuaku sendiri... ya, lingkunganku mungkin menganggapku aneh.. hlah hari gini udah umur segitu belum pernah pacaran.. (mereka gak pernah tau soal pacar jaman SMP ku itu :D) ..kalau orang tuaku sih mungkin lebih ke cemas ya, ini punya anak gadis satu2nya tapi ko gak laku2, kuper, gak gaul :)) untunglah ada beberapa fans yang beberapa kali suka datang ke rumah.. semoga waktu itu (barangkali) agak mengurangi kekhawatiran ibuku.. paling enggak, ada juga lah yang berminat kepada anaknya :P walaupun pada akhirnya pada mundur teratur juga, mungkin karena aku gak pernah mau diajakin jalan malam mingguan... bisa jadi mereka ngiranya aku tidak tertarik dan susah untuk dibikin senang.. jadi paling banter ya cuma ngobrol di teras depan rumah doang, hihihi... yang pernah nembak juga pada akhirnya kutolak semua :))

Dulu aku sempat cemas juga ketika memasuki usia 25.. aku kok merasa nyaman2 aja sendirian ya... Ya aku senang juga kalau ada yang mendekatiku dan kebetulan akunya juga suka... tapi ya sudah gitu aja, cuma sekedar jadi teman ngobrol n jalan... Dan aku bakalan cepat bosan dan ilfeel kalau merasa tidak sealiran, kalau ngobrolnya gak pas, dan aku gak nyaman.. Waktu itu sempat bingung aku bakalan menikah gak ya... karena sepertinya aku terlalu egois untuk berbagi hidup dengan orang lain... Ya, karena aku begitu nyaman berada sendirian di dalam kamar... Membayangkan bahwa nantinya aku akan tinggal 1 rumah dengan seorang lelaki, bahkan bukan hanya 1 rumah, tapi juga 1 kamar dan 1 tempat tidur (!) seumur hidupku.. sungguh2 membuatku harus berpikir berkali2, lagi dan lagi, untuk menikah... maksudku bukan menikahnya... ya tentu saja aku mau menikah... tapi memilih partner hidupnya itu... Apalagi yang kutakutkan selain kehilangan privacy-ku. Mengerikan.

Alhamdulillah akhirnya Allah membuka hatiku bahwa aku membutuhkan partner untuk menjalani hidup ini :) walaupun awalnya sangat tidak nyaman (karena tadinya saat2 favoritku adalah sendirian di kamar sambil bermain2 dengan pikiranku sendiri dan menganalisa banyak hal..) tapi lama2 terbiasa juga... di kemudian hari malah aku mendapati bahwa menikah itu membuat orang jadi saling tergantung satu sama lain... ya, ternyata punya teman hidup sangat menyenangkan... ke mana2 ada yang nemenin... ada teman diskusi setiap saat.. walau tetap saja ya sebagai orang introvert aku sesekali butuh juga waktu untuk menyendiri.. Tapi 1 hal, percayalah, seorang introvert punya komitmen yang kuat dalam berhubungan... karena mereka fokus dan mendalam :)


Setelah menikah, hidup di lingkungan perumahan.. Ketemu dengan hal yang  tidak kusukai lagi: bersosialisasi dengan tetangga. Ya mau gak maulah, harus. Kalau ibu2 kebanyakan senang dengan kegiatan arisan, aku sebaliknya... Jauh di lubuk hati terdalam males banget... datang kumpul2, ngobrol2, ketawa ketiwi... mungkin bagi sebagian besar ibu2 mudah saja... tapi tidak bagiku.. Tadinya selalu cari2 alasan supaya gak datang.. tapi kupikir2 kegiatan ini ada manfaatnya juga ko: silaturahmi.. supaya kenal tetangga, karena merekalah saudara terdekat kita.. ya akhirnya aku memaksa diriku untuk berbaur, dengan fokus pada manfaatnya. Mau belanja sayur..? Aku lebih memilih untuk menyetop tukang sayur ketika lewat depan rumah daripada mesti gabung dengan segerombolan ibu2 yang mengerubuti gerobak sayur di salah satu depan rumah tetangga.


gambar dari sini.

Sekarang di sini... lagi2 temanku tidak banyak... yang agak dekat ya, kalau sekadar kenal sih lumayan lah... Awalnya peluang untuk eksis bersosialisasi besar banget... banyak yang ajakin pergi untuk sekedar nongkrong minum kopi pulang kuliah sama teman2 perempuan, hang out di bar (no way!), pesta yang diadain senior fakultas (no way juga! karena pasti isinya minum2 dan joget2 gak jelas), main bowling sama teman2 1 lantai asrama (males karena ngajakinnya jam 9 malem), atau sekedar jalan2 di Brussel pas kuliah kosong di VUB... Bahkan ajakan belajar rame2 pun aku males gabung.. Aku merasa lebih bisa mengerti ketika belajar sendirian, mencari dari berbagai sumber (buku, catatan, internet), lalu memikirkan dan menganalisanya sendiri... kalau ada yang gak ketemu2 juga pada suatu hal tertentu baru nanya... Aku malah gak bisa konsentrasi kalau belajar rame2.. Jadi kupikir akan percuma dan buang2 waktu saja...


Kadang aku merasa nyaman dengan tidak banyak teman... tapi kadang2 khawatir juga... takutnya kalau suatu saat aku perlu mereka dan mereka tidak ada untukku.. Makanya aku berusaha untuk tetap ramah sama mereka... berusaha (walau sulit banget) untuk ngajak ngobrol (karena aku suka kehabisan ide untuk ngobrolin apa dan bingung juga mesti komentar apa kalau mereka ngomong tentang sesuatu kalau memang aku merasa tidak ada yang perlu kukomentarin... jadinya aku cuma bilang 'ooo..' atau 'yes right..' atau 'wow..'... macam begitulah... atau cuma senyum dan tertawa.. atau dengan ekspresi wajah, tergantung lagi cerita apa..), terus kalau ada yang bisa kubantu ya aku bantu... kalau ada yang bisa aku kasih ya aku kasih... gitu2 aja so far..


Aneh memang... tapi berada di lingkungan manusia2 ekstrovert bagiku melelahkan.. harus berakting.. Lain dengan berteman sama sesama introvert... kami bisa merasa nyaman2 aja naik bis duduk sebelahan setengah jam tanpa ngobrol apapun... tanpa merasa bersalah.


Begitulah, akhirnya aku mencari lebih jauh lagi, apakah ini normal..? ternyata ya ini normal.. ini hanya jenis kepribadian saja.. tidak ada yang salah.. keanekaragaman sifatlah yang membuat dunia kaya.. mana mungkin semua harus senang bicara.. mana mungkin semua orang harus periang.. dunia butuh keseimbangan... lihat saja, orang yang rame seringkali memilih pasangan yang kalem... orang yang serius dan dingin tidak jarang mencari pasangan yang ceria dan supel..


Tidak ada yang sempurna di dunia ini... semua punya kelebihan dan kekurangan... Kekuranganku ini adalah bagian dari perjuanganku.. Aku lebih senang menulis daripada bicara... tapi di sini nanti ujiannya oral.. ya itulah perjuanganku... Memikirkannya saja sudah bikin gak nyaman, tangan dingin, jantung berdebar, sakit perut... Apalagi memikirkan thesis defense.. Uuuuhhhhh... Padahal masih lama tuh... tetap aja.. yang kutakutkan tuh bukan materinya... yeah nanti kan kukerjakan sendiri, mestinya nanti aku akan harus bisa menguasainya... oke, silakan tertawa, mungkin bagimu ini konyol.. tapi yang kutakutkan adalah presentasinya, tampil di depan banyak orang dan berbicara! (mengingat pengalaman presentasi kerja praktek yang memalukan, suara hampir tidak keluar, jadinya bergetar... padahal yang ada di hadapanku itu ya temen2ku sendiri juga, yang sudah biasa ngobrol bareng becanda bareng... dan dosen yang sudah kukenal baik dan akrab juga... bukan dosen killer yang menakutkan..) ..tapi justru pas sidang tugas akhir malah sukses... karena sidangnya tertutup, cuma dihadiri 2 atau 3 dosen ya aku lupa, sama partner TA-ku tentunya.


Terima kasih untuk banyak orang yang blog2nya ada tulisan soal introvertnya yang aku baca... Membuatku lebih percaya.. bahwa introvert adalah jenis kepribadian... yang tidak perlu diubah... karena jiwa adalah hak tiap makhluk hidup... memaksa seorang introvert untuk melakukan apa yang biasa dilakukan ekstrovert sama beratnya dengan memaksa seorang ekstrovert melakukan hal2 yang biasa dilakukan introvert... Tapi untuk bisa bertahan hidup manusia perlu beradaptasi sesuai situasi dan kondisi...


Tampil, berbicara, berada di antara banyak orang, bersosialisasi, berbasa-basi, memang bukan zona nyamanku... Because I'm introvert... So what? Tapi aku akan berusaha...!  Hanya perlu keluar sejenak dari zona nyamanku. Dan aku yakin bisa.

Friday 5 November 2010

Perlu MHMMD, Menerapkannya, Sekarang!

Setelah kejadian kemarin (baca posting sebelumnya) langsung teringat dengan bukunya Ibu Marwah Daud Ibrahim tentang Mengelola Hidup dan Merencanakan Masa Depan (MHMMD). Aku baca buku itu waktu di Bandung, punyanya Mas Yudha. Waktu itu sih mikirnya 'oh ya buku ini bagus juga'. Pengalamannya Ibu Marwah juga inspiratif sekali. 

Bayangkan, jaman dulu lho, wanita pula, yang berasal dari kota kecil di Sulsel, di usia 28 tahun (=usiaku sekarang) memulai sekolah S3 di Amerika dalam keadaan hamil 7 bulan. Karena aku seorang wanita dan sudah merasakan hamil dan punya bayi, dan sekarang aku juga kuliah di luar, kebayang deh bagaimana super woman-nya ibu ini. Pertama, hamil itu mempengaruhi kondisi fisik n psikis: gampang capek, pegel, ngantuk.. udah gitu jadi lebih sensitif, gampang emosi.. bawaannya ngapa2in males, pengennya tiduran... (ups itu mah bawaan lahir kali ya).. habis itu, punya bayi.. masih ingat awal2 punya bayi, kayaknya waktu habis cuma untuk ngurusin bayi doang... dan kuliah di luar bukanlah hal yang gampang.. Ini aja aku kuliah cuma mikir diri sendiri aja kewalahan... Lha Ibu Marwah, melakukan apa yang kulakukan saat ini (bahkan bukan sekolah S2, tapi S3, dan lulus tepat waktu, tercepat kedua di antara teman2 seangkatannya) sambil hamil 2x n punya anak yang diurusinya sendiri... Wow... Two thumbs up!




Tapi seperti buku2 yang pernah kubaca sebelumnya, setelah baca ya berusaha untuk menerapkan.. tapi seiring berjalannya waktu suka tidak konsisten... dan kemudian melupakannya... Tadinya waktu mau berangkat ke sini sempet kepikiran tuh, jadi kubawa buku itu. Cuma gara2 bagasi overload jadinya kuturunin deh... Sekarang baru inget lagi bahwa aku benar benar benar benar benar perlu banget untuk menerapkan itu...! (Urgent level 1!)

Gimana enggak, aku kan orangnya santai banget. Eh gak santai banget deng, tapi santai buangeeettt! Seneng merencanakan sesuatu tapi cuma sedikit yang benar2 terlaksana. Udah gitu sering nunda2 pekerjaan.. Apapun itu. Tau sendiri sekolah di Indo gimana santainya. Langsung kerja jadi PNS, lagi. Santai juga kerjanya, terutama setahun terakhir ini di kantor bener2 gak ada kerjaan. Sampai stress waktu itu. Bosen banget. Alhamdulillah terus hamil n punya bayi, jadi ada fokus kesibukan lain... 

Habis setahun belakangan ini otak santai, eh sekarang sekolah lagi, di luar pula. kaget pastinya. Ditambah menuanya usia, di mana daya tangkap mulai menurun. Jadinya perlu banyak waktu untuk belajar dan ngerjain tugas2nya. Sementara godaan untuk jalan2 juga besar... Mumpung di Eropa ini...

Menengok kembali ke belakang, jaman SD sampai kuliah S1, sekarang baru nyesal banget. Ngapain aja sih dulu waktuku kugunakan... Ya sejauh ini sih aku sekolahnya berhasil2 aja, dalam arti lulus tepat waktu, dengan nilai yang lumayan... Tapi aku bukan pelajar yang berprestasi juga, gak punya kegiatan lain selain sekolah... gak ikut ekskul apapun pas SMU kecuali pramuka karena emang wajib.Gak ikut kursus2 apapun untuk mengembangkan diri... (Eh pernah deng, pas kelas 3 SMU, kursus persiapan UMPTN, itu juga ikut2an teman, dan gak sukses juga.. Oh ya sama kursus nyetir mobil selama 5 hari :)) ) Olah raga juga enggak. Waktu itu sih alesannya karena... males! Bersosialisasi juga jaraaang... cuma di sekolah doang..

Mau tau dulu waktuku kuhabiskan untuk apa...??? hmmm... coba kuingat2 ya......, baca buku (hmm ini masih oke)... ngobrol di telefon berjam2 (padahal dari pagi sampai siang juga sudah ketemu di sekolah)... nonton telenovela, sinetron, serial TV, MTV... main... hunting pernak pernik boyband (the most silly thing I ever did).. berkhayal... asyik dengan pikiranku sendiri (secara aku tipikal manusia introvert). Apa manfaatnya coba sekarang...??? gak bisa ditulis di CV juga...

Jaman kuliah baru rada sadar, terus les bahasa Inggris tapi yang alakadarnya... (baca:murmer).. kalau sudah begini baru nyesal kenapa dulu gak cari tempat kursus bahasa Inggris terbaik di Semarang??? Mahal sih emang, tapi pastinya ada harga ada kualitas lah.. Kuliah juga begitu2 aja.. Gak ikut kegiatan organisasi kemahasiswaan atau kegiatan sosial apa kek... Gak pernah ikut penelitian dosen.. Gak pernah ngirim makalah apa gitu... Huh kalau kupikir2 aku ini egois banget ya, cuma mikir diri sendiri... tidak peduli lingkungan, apa yang terjadi di sekitar, tidak suka berpartisipasi... Satu2nya kegiatanku di kampus selain kuliah 'cuma' jadi asisten dosen selama 2 semester... ya cuma itu... Harusnya aku bisa melakukan lebih banyak dari itu...

Lalu kalau kita punya waktu yang sama banyaknya dengan orang lain kenapa ada orang yang bisa melakukan lebih banyak daripada aku sekarang..??? Selama ini aku cuma go with the flow aja.. Organisasi aja mesti punya visi dan misi yang jelas kan... juga kerangka kerja, pelaksanaan dan evaluasi... apalagi hidup...

Makanya aku perlu banget menerapkan MHMMD supaya tidak menyesal kemudian... Karena waktu yang berlalu tidak akan pernah kembali... 




*Gambar diambil dari sini.


Sebagai langkah awal, sekarang aku mau bikin peta hidupku dulu, ibaratnya melakukan perjalanan, supaya tidak tersesat sehingga bisa mencapai tujuan dengan mulus dan lancar sesuai rencana... juga supaya kalau aku tidak tergoda untuk mengambil arah lain yang tidak sesuai dengan visi dan misiku.. bukan berarti kaku ya.., tetap fleksibel ko, selama tujuannya baik bisa2 aja... oh ya berarti bikin visi dan misi juga.

Ya Allah, semoga aku bisa istiqomah.. Amiiin.

Thursday 4 November 2010

No More SKS!!!

Kapooookkk...!!!

Resolusiku mulai bulan ini: Gak mau lagi-lagi SKS alias sistem kebut semalam! apa pun itu, entah belajar, bikin tugas atau apalah yang pakai deadline... Bikin stress, spot jantung... n capeeeeeekkkk banget plus ngantuk karena jadinya begadang semalaman... karena melesat dari target, dari yang dikiranya bakal selesai jam 11 malem eh molor jadi jam 6 pagi! Alhamdulillah... masih bersyukur juga aku, hari ini libur gak ada kuliah jadi jam 7 pagi tadi langsung bisa tidur dah!



*gambar diambil dari sini.

Ayo Eriiiinnn!... beneran lho ini ya..!!! kebiasaan yang bener2 buruk bagi kesehatan fisik n psikis. *searching caranya belajar time management*