Thursday 26 May 2011

Leuven yang Angkuh

Takdir. Konon ada di ujung usaha manusia. 

Apalagi yang bisa kulakukan saat ini? Semua peluang dan kemungkinan sudah aku usahakan, demi memperjuangkan 11 hari. Sebelas hari yang amat mahal. 

Maka sudah tiba di ujungnya. Namun seperti ini hasilnya. Takdir Tuhan Yang Maha Pengasih, Maha Kuasa, Maha Mengetahui segala sesuatu.

Berarti dianggapNya aku tidak perlu.

Sudah sesak dada ini terisak. Sudah kering air mata ini. Ingin menangis tapi sudah tidak ada yang bisa dikeluarkan lagi.

Apalah pula maksudNya yang masih tidak dapat kumengerti, tentang kalimatnya bahwa, 'mintalah kepadaKu niscaya akan Aku kabulkan'. Tapi seakan untuk saat ini, tiada guna aku meminta. Lelah berharap2 yang tidak juga disetujui olehNya. Tuhan Yang Maha Penyayang.

Aku benci Leuven yang angkuh.

Sedih kalau ingat semua usaha yang sudah kulakukan. Yang ternyata tiada dihargai.

No comments:

Post a Comment