Monday 16 November 2009

Emas

Satu-dua tahun belakangan ini aku baru sadar kalau emas itu tangguh untuk melindungi nilai uang terhadap inflasi... Kenapa..? Ya karena dia cukup stabil nilainya, tidak seperti rupiah yang termakan inflasi seiring berjalannya waktu. Tadinya hanya berniat untuk beli perhiasan aja... ya sambil investasi sambil bisa dipakai juga... sempat beli tuh satu gelang dan sepasang anting... eh tapi kan harganya kalau dijual jadi jatuh karena kalau ngejual ongkos bikinnya yang dulu kita bayar tidak dihitung... Terpikir juga untuk beli yang bentuknya polos gitu aja biar ongkosnya murah... Sempat beli juga satu cincin yang bentuknya simpel..., tapi jadinya malah ga pernah dipakai karena bentuknya terlalu simpel..., ga gaya sama sekali..., jadul malah kesannya... Berhubung aku juga sehari-hari ga suka pakai perhiasan emas (jadi pakainya cuma pas kondangan doang...) ya udahlah daripada beli perhiasan ga pernah dipakai kan mending sekalian aja beli emas lempengan logam mulia (LM) dengan kadar 99,99%...

Hanya saja dari dulu niat mau beli LM belum juga terlaksana karena masih mikir ini itu... nanti nyimpannya di mana n gimana lah de-el-el... Sampai tibalah suatu sore serelah tes TOEFL kemarin itu di ITB... Sesaat sebelum turun tangga menuju tempat parkiran si Mas ngeliat ada poster menarik tentang dinar & dirham sebagai alat pembayaran... Jadilah kami cari kios yang jual dinar-dirham untuk tanya-tanya... Yang jual lagi beres2 mau nutup kios.., untunglah dianya baik masih mau jelasin ke kami tentang dinar dirham itu....

Dinar-dirham yang dimaksud bukanlah mata uang beberapa negara di timur tengah sekarang yang sudah merupakan mata uang yang nilainya sesuai seperti yang tertera di kertas atau koin..., tapi dinar-dirham yang dipakai jaman Rasulullah dulu... di mana 1 koin dinar terbuat dari emas 22 karat seberat 4,25 gram dan 1 koin dirham terbuat dari perak murni seberat 2,975 gram...

Intinya, alat pembayaran ini relatif stabil... Well yang menggunakan memang masih komunitas tertentu saja..., tapi gapapa juga kalau kita ingin sekedar menyimpan untuk investasi..., ups, lindung nilai tepatnya... (masnya ngotot bahwa ini dinar-dirham ini bukan untuk investasi melainkan sekedar melindungi nilai uang kita terhadap inflasi).

Sebagai gambaran... dari jaman Rasulullah dulu harga seekor kambing tuh 1 dinar... Dengan harga emas sekarang, 1 dinar (=4,25 gram emas 22 karat) setara dengan sekitar 1,3 jutaan..., dan sekarang harga kambing emang sekitar segituan kan... hmmm...(conclusion: kambing juga bisa dijadikan alternatif lindung nilai rupiah terhadap inflasi, denga catatan kambingnya berumur paaaaanjaaaaang dan laaaaamaaaaa... :D)

Setelah kami pikir2, makin mantaplah niat kami untuk beli emas LM... Kenapa bukan dinar...? Karena agennya/yang jual kayaknya masih sedikit n peredarannya masih terbatas... Khawatir aja kalau nanti agak susah jualnya lagi... Apalagi yang memproduksi koin dinar itu perusahaan swasta... Kalau LM kan produksi PT. AnTam... so, kami pikir lebih meyakinkan lah...

Perburuan dimulai...

Dari hasil searching di Google, diketahui dari beberapa blog orang2, bahwa tidak semua toko emas jual LM... Dari sana pula aku dapat informasi bahwa di Bandung ini ada 3 toko yang biasa jual itu barang, yaitu: toko mas Buana di Kosambi, toko mas Topaz n toko mas Indah di Otista... Btw thx untuk para penulis blognya yang udah kasih info, jadi kami ga perlu ngedatengin toko emas di seluruh sudut kota Bandung satu per satu buat nanya, "jual emas batangan ga, om, tante, teh..?"

Btw, di Buana emas batangannya yang resmi mestinya ada sertifikatnya... tapi mereka juga jual yang ga pakai sertifikat... katanya sih dari AnTam nya sendiri emang ga ada sertifikatnya... (tapi kok kayaknya kurang meyakinkan ya...masa AnTam memproduksi ada yang pakai sertifikat ada yang enggak... mana harganya per gram sama aja sama yang pakai sertifikat...)... Mereka juga jual koin emas ONH... 1 koin beratnya 5 gram... harganya bisa lebih rendah sekitar seribu-dua ribu per gram nya dibandingkan harga LM nya AnTam... Fyi, koin emas ONH bukan keluaran AnTam, lupa keluaran PT apa tapi secara resmi didistribusikan oleh Pegadaian...

Pernah di lain waktu di Buana keabisan... Jadilah kami ke Otista... Topaz juga keabisan... Untungnya di Indah masih ada stok... Beda sama di Buana.., di Topaz n Indah emas batangan ga di display... Jadi mesti tanya dulu... (Btw, waktu itu, di kala di Buana n Topaz keabisan stok sama sekali, Indah masih punya banyak kayaknya... Habisnya pas kami tanya dia masih punya yang 5 gram, 10 gram, 25 gram, dst, dengan kuantitas lebih dari 1)... Fyi, makin besar beli batangannya harga per gram nya lebih murah... Untuk yang ga punya kartu BCA, jangan lupa kalau mau beli ambil uang tunai dulu, coz rata2 toko emas cuma punya mesin dari bank itu... Kalau mau tetap pakai mesin itu bisa2 aja sih... tapi kena charge 3% dari harga yang dibayar... sayang kan...

No comments:

Post a Comment