Monday 15 November 2010

Keresahan Orang Tua Baru

Sedang bingung memikirkan: pendidikan macam apa yang akan aku terapkan pada anak(-anak)ku nanti???

Melihat kondisi lingkungan pergaulan sekitar (pada umumnya di Indonesia) yang tidak kondusif bagi anak untuk tumbuh sehat, cerdas, punya motivasi untuk berprestasi, kreatif, punya kendali diri yang kuat terhadap hal2 negatif serta patuh pada norma agama dan berpihak kepada yang benar.

Whuaaahhh… jadi orang tua ternyata tidak gampang! Bukan sekedar bertanggung jawab cari nafkah untuk memenuhi kebutuhan pangan sandang papan buat anak. Bukan sekedar merawat, menjaga kesehatannya, menyekolahkan, dan mengajak bermain serta membahagiakannya. Tapi yang juga tidak kalah penting adalah mendidiknya agar menjadi manusia yang berkualitas, bisa membedakan yang benar dan yang salah dan memilih untuk melakukan yang benar, bermanfaat  bagi orang banyak sehingga hidupnya di dunia tidak menjadi sebuah kesia-siaan.

Sungguh, aku tidak habis pikir… apa yang ada di dalam kepala dan hati manusia-manusia ini.

Lihat berita: korupsi lagi korupsi lagi (melihat betapa tamaknya manusia terhadap materi yang tidak akan dibawanya ketika mati), …bagaimana hukum diperdagangkan, yang salah jadi benar, yang benar jadi salah… orang gontok2an berebut kekuasaan… saling menjatuhkan… belum lagi berita2 kriminal yang terjadi karena masalah sepele… membunuh karena masalah utang seperak dua perak.. bunuh diri karena putus cinta.. pelecehan seksual karena diperbudak hawa nafsunya.. KDRT… menemui ajal setelah pesta miras.. penyelundupan narkoba… guru agama memperkosa anak didiknya...

Lihat infotainment: selebritis kawin… cerai… rebutan anak… selingkuh… poligami… hamil di luar nikah… kumpul kebo… hura2… perseteruan… saling buka aib suami/istri/keluarga… becanda2an yang gak lucu sama sekali menurutku… laki2 lembut yang tidak jelas orientasi sexnya…

Lihat acara musik: penyanyi dengan dandanan menor, baju kurang bahan, dengan gaya centil seksi meliuk2 menggoda, mendesah-desah... saling memegang tangan, merangkul, memeluk, bahkan cipika cipiki antar lawan jenis yang bukan muhrim…

Lihat sinetron: menjual mimpi… rumah gedongan… mobil mewah… gaya hidup wah… dengan isi cerita yang dangkal, tidak bermutu, tidak mendidik… atau boleh jadi idenya bagus, tapi diterjemahkan dengan lebay ke dalam sinetron… benar-benar tidak ada manfaat yang bisa diambil setelah menonton… kecuali sebagai peneman rasa sepi mengisi waktu luang daripada gak ada kegiatan, daripada gak ada yang ditonton…

Lihat reality show: orang berantem… nangis… pukul2an… dan yang pasti kita dibohongi karena tidak seperti judulnya, ini tayangan yang direkayasa…!

Padahaaaaallll…  *lirik kiri kanan anak2 tetangga, teman, saudara* sebagian besar anak2 menghabiskan banyak waktunya dengan menonton televisi! Anehnya, si ibu malah bangga kalau anaknya yang berumur 3 tahun sudah bisa menyanyikan lagunya Peterpan, ST12, atau penyanyi lainnya yang mana itu adalah lagu2 orang dewasa… atau menirukan gaya joget penyanyi yang amat sangat tidak pantas untuk ditiru anak berusia berapapun…!

Hiburan lainnya untuk anak2 era abad 21 (referensi: masih dari anak2 tetangga, teman, saudara):
  • Main game: di komputer, PS, game watch
  • Main internet: facebook-an, twitter-an, chatting
  • Main handphone: telefon2an dan SMS-an gak penting karena sekarang biaya telefon dan SMS murah bahkan ada yang gratis
  • Main ke mal sama orang tuanya
  • Keliling2 perumahan dengan mengendarai motor (mulai usia 10 tahun)
  • Dan lain2
Mau jadi apa Indonesia di tahun2 mendatang kalau tunas-tunas bangsanya menghabiskan masa kecil dengan kegiatan seperti itu..???!!

Mau tinggal di luar negeri (baca: Eropa), tetep juga ada plus minusnya… setelah melihat dan menemukan bahwa ternyata anak2 muda di sini:

  • -          Doyan minum beer… bukan anak muda aja, bahkan orang tua juga… gak jarang lihat orang tua hang out bawa anak2nya… kalau masih kecil banget sih gak dipesenin beer lah ya… Cuma kan itu sama saja dengan mengajarkan mereka dengan gaya hidup seperti itu… Tidak bisa membayangkan kalau nanti kami tinggal di Eropa, suatu hari Saskia pulang dari sekolah dan bilang ‘Mama, aku pengen nyoba minum beer… Semua teman2ku minum dan mereka bilang rasanya enak… Di kelas cuma aku yang belum tau rasanya minum beer’… atau… ‘Ma, tadi aku habis minum beer di rumah temen’… Oh nooooooooo!!! Emang susah banget menolak ajakan minum beer di sini… kalau tetap bertahan maka mereka akan bertanya, ‘Kenapa???’ dan lalu menganggap kita aneh karena tidak minum beer dengan alasan dilarang oleh agama, atau karena buruk untuk kesehatan… Orang barat sangat senang berdiskusi dan pandai berdebat.
  • -          Senang hura2… party… party and party… yang isinya adalah minum2 (beer!) dan joget2 gak jelas antara laki2 dan perempuan pegang2an, rangkul2an, peluk2an!
  • -          Pergaulannya bebas… kalau pacaran, pegang tangan mah basi… ciuman sudah pasti… di tempat2 umum gak ada malu lagi… having sex with boy/girlfriend dianggap sesuatu yang biasa.
  • -          Daylength yang berubah2 sesuai musim, sehingga waktu2 sholat pun ikut berubah2 ektrim pula... Ditambah Islam sebagai agama minoritas, yang artinya susah sekali menemukan tempat sholat di sini… plus jam sekolah/kuliah/kerja tidak memperhatikan waktu sholat… Bisa menjamak sholat itu sudah bagus… Kadang2 malah jadi lewat begitu saja… 
Kesimpulan: di tempat manapun di dunia ini, seiring dengan berkembangnya jaman, mendidik anak semakin besar tantangannya …

Jadiiiiii….. ???

Ini pentingnya perempuan harus pintar!

Kenapaaaaa…???

Karena mereka punya peran besar terhadap masa depan bangsa dan negara. Ya! Walaupun mendidik anak adalah tugas orang tua yang artinya ibu dan bapak, bagaimanapun pada umumnya anak akan lebih dekat dengan ibunya, karena ibu yang punya lebih banyak waktu untuk berinteraksi dengan anak, merawat dan mendidik. Bagaimana mungkin sang ibu bisa mendidik dengan baik kalau dianya sendiri tidak berpendidikan atau tidak tau caranya mendidik anak yang benar.


Jadi berpikir... Apakah bejatnya moral kebanyakan orang Indonesia merupakan akibat dari kurang baiknya kualitas ibu2 di negara ini dalam mendidik anak2nya...???

Banyak banget rencanaku untuk Saskia (dan adik-(adiknya?)):
  1. Memperkenalkan agama sedini mungkin sebagai benteng kendali terhadap hal2 negatif. Membiarkannya melihat orang tuanya sholat dan pelan2 kalau sudah agak gedean diajak ikutan… membiasakan mendengar ayat2 al Qur’an (berarti orang tuanya juga harus rajin baca!)… mengajaknya membaca doa sebelum melakukan kegiatan seperti makan, tidur, dsb.. mendongenginya dengan cerita2 islami…
  2. Memperkenalkan buku sedini mungkin sebagai bekal awal melihat dunia. Buku2 bergambar awalnya… lama2 jadi buku cerita bergambar dengan teks sedikit… lalu tambah banyak… dan banyaaak… sesuai tingkatan usia tentunya… terus pengen beliin ensiklopedia… langganan majalah anak2… buku2 pengetahuan popular… buku2 anak islami… supaya wawasannya luas.
  3. Memberi mainan yang mendidik. Puzzle… lego… sepeda (biar gak di dalam rumah mulu!).. ngajak main ke area bermain di  taman terbuka… ngajak ke kebun binatang… museum (kalau ini bapaknya sudah pasti dengan senang hati nganterin)
  4. Mengajari bahasa Inggris dan bahasa daerah sejak kecil. Untuk bahasa Inggris dimulai dari kata2 dan kalimat yang sederhana… Sama nanti aku beliin buku cerita bilingual… DVD dan lagu2 pakai bahasa Inggris… Kalau bahasa daerah Jawa mah yang umum2 aja deh… Soalnya aku sendiri juga gak bisa bahasa Jawa halus :D
  5. Mengembangkan bakat seninya. Doakan semoga nanti Mama Papa-mu ini banyak rejekinya, Nak…  Amiiin! ..sehingga bisa bayarin anak2nya les menari, menyanyi, main alat musik, melukis, menggambar… Biar milih sendiri mana yang disuka..
  6. Mengajarkan sopan santun… tata krama… disiplin.. menghargai waktu… tolong menolong… toleransi… tenggang rasa… kebebasan berpendapat… menghargai orang lain… tanggung jawab… rajin… gemar menabung… halah PPKN dan Pancasila  banget lah pokonya.  Yang pasti sebagai orang tua harus bisa ngasih contoh dulu…. Hyyaaah itu tuh yang beraaattt…
  7. Mengajarkan disiplin soal waktu. Dibiasakan hidup teratur… sesuai usia tentunya… kalau masih kecil ya mesti banyak bermain… tapi yang mendidik juga… nonton TV dibatasi, dan yang ditonton harus yang bermanfaat dan sesuai perkembangan usia…
Untuk saat ini baru itu yang  terpikir.  Yang masih bingung, bagaimana ya caranya ngajarin anak supaya punya self protection… jadi tidak gampang terpengaruh oleh ajakan2 teman yang negative.

Alhamdulillah aku (remaja) dulu sih tidak berminat sama sekali untuk mencoba merokok, minum2, apalagi narkoba… Lagian emang gak ada yang nawarin :D mungkin karena teman2ku juga bukan yang seperti itu ya… Dugem, clubbing, pesta2 pun aku tak suka… Datang ke pesta ultah teman aja kadang2 terpaksa.. kalau ini sih mungkin karena aku bukan tipe orang yang senang keramaian… Selama 1 tahun pacaran sama mantan pacar yang sekarang sudah upgrade  jadi suami ini pun dulu alhamdulillah gak yang aneh2… Boro2 ciuman… belai2an tangan aja enggak… Kalah hot deh sama pacarannya anak SMP jaman sekarang…

Nah itu dia, gimana ya caranya supaya anak2ku nanti bisa begitu… Seingatku sih dulu orang tuaku gak pernah ngajarin soal begitu… Aku sendiri yang memutuskan. Tapi kalau ditanya apa yang membuatku jadi punya prinsip seperti itu, aku juga gak tau persisnya…

Mungkiiiiiiiin… karena dulu aku disekolahin agama, dipanggilin guru ngaji dan sempat sekolah di sekolah Islam, sehingga setelah besar selalu ada kerinduan dengan suasana islami yang damai, di mana orang2 saling mengingatkan untuk berbuat kebaikan dan meninggalkan maksiat…

Mungkiiiiiiin karena sejak kecil aku disekolahkan di sekolah yang lingkungannya baik, sehingga teman2ku pun kebanyakan dari kalangan orang baik2 juga, sehingga setelah dewasa otomatis aku selalu  memilih teman2 dekat yang mempunyai prinsip nilai2 yang sama…

Mungkiiiiiiin karena sejak kecil orang tuaku selalu memfasilitasiku dengan bacaan2 yang baik, sehingga tumbuhlah kecintaanku terhadap bacaan, baik sebagai hiburan maupun tempat belajar kehidupan dan mencari jati diri… Yang membuatku merenung dan berpikir, bagaimana caranya menjalani hidup yang baik…

Sebagai orang tua hanya bisa berusaha memberikan yang terbaik untuk anak2nya… nyatanya banyak juga melihat contoh di mana orang tua mendidik dengan cara yang sama namun hasil didikan yang tampak pada anak2nya bisa berbeda2… Lingkungan sudah pasti punya pengaruh yang besar pula. Namun bagaimanapun, keluarga adalah lingkungan pendidikan awal bagi anak2…

Ya Allah, lindungilah keluarga kami senantiasa di jalan-Mu… Amiiin.

1 comment:

  1. Subhanallah...
    apa yang dirimu rasakan dan pikirkan juga sama persis didalam pikirku..anak2 sekarang sebagian besar lebih berani bicara, berkehendak, berbuat dengan argumen mereka yang sering kurang berpikir akibatnya,,
    nilai etika juga sangat sulit sekali didapati,,
    Semoga kita menjadi ortu yang mampu membesarkan anak kita dengan nilai2 yang baik dan mampu mengisi relung jiwanya dengan nilai agama yang kuat, sehingga mampu menghadapi ujian dengan tantangan jamannya.

    ReplyDelete