Friday 15 October 2010

Rumput Tetangga Lebih Hijau

Entah ini efek dari Quarter Life Crisis atau apa... kok sepertinya 2-3 tahun terakhir ini aku mulai sering membanding-bandingkan antara kehidupanku sendiri dengan kehidupan orang-orang di sekitarku... teman-teman terutama.. Yah dari kecil sampai usia sekolah kan kehidupan manusia hampir sama lah. Selesai TK masuk SD... Habis SD masuk SMP... Lulus SMP masuk SMU... Semua serba pasti arahnya, jelas targetnya... 

Setelah itu, kuliah... Mulai beraneka ragam nih... ya pilihan lebih bervariasi... lirik kiri kanan, hmmm ya mulai kelihatan masa depan orang2 itu... yang kuliah kedokteran ya kebayang lah nantinya bakal jadi dokter... yang kuliah ekonomi kebayang juga nantinya, well, kemungkinan besar bakal jadi pegawai, entah itu bank, perusahaan swasta, atau pemerintahan, atau bahkan jadi pengusaha... yang kuliah di universitas negeri yang top, sepintas tergambar masa depannya cerah... Aku yang dulu cuma masuk universitas swasta terakreditasi B jadi merasa jadi golongan kedua... Awal2 kuliah masih semangat, menikmati... Mulai masuk tahun ketiga, nah lhoh... mulai mikir deh, nanti kelar kuliah mau ke manaaaa...???

Rasanya waktu itu seolah gambar ke masa depan berkabut... gak jelas arah dan targetnya apa... Masih ingat, dulu itu untuk ambil program kerja praktek kan harus memenuhi syarat lulus beberapa mata kuliah tertentu dengan nilai tertentu... Aku yang waktu itu sebenarnya sudah memenuhi syarat untuk itu malah memilih untuk mengulur waktu dengan menunda program kerja praktek ke tahun berikutnya.... Padahal banyak banget temenku yang pengeeeeen banget bisa segera ambil kerja praktek biar cepet lulus, tapi belum memenuhi syarat.... Jadilah aku lulus setelah 5 tahun kuliah... hmmm seandainya waktu itu aku segera ambil kerja praktek, kemungkinan besar aku lulus normal 4 tahun lah ya....  Bener2 buang waktu, uang dan tenaga aja, nunda2 lulus... 


Kelar kuliah, hiyaaaaaa... jreeeennnnnggg... Welcome to the real world...!

Bener2 gak tau mau ngapain... Dunia seakan gelap gulita. Bingung, cemas, ragu2, bimbang, tak menentulah... Akibatnya kebanyakan mikir... merenung... apa jalan yang kuambil ini sudah benar ya... ke mana sebenarnya tujuanku... apa yang kuinginkan dalam hidup ini... bagaimana rencana hidup ke depan... tapi semakin dipikir bukannya makin clear, malah makin blank!

Mulai tengok kiri kanan depan belakang... wah si A sudah dapat kerjaan di perusahaan besar... (sementara aku masih sibuk sebar lamaran kerja sana sini, makin gak jelas pula arahnya, gak nyambung sama jurusan S1-ku)... wah si B sudah menikah (sementara aku punya calon pacar aja belum:(... wah si C lanjut sekolah S2 (sementara aku masih mikir 1000x buat lanjut lagi, masih eneg kuliah kalau bayangin bikin tesis, lagipula siapa yang mau bayarin...??)... Seperti berada di persimpangan, bener-bener-bener gak tau mau ke mana dan gak tau ingin ke mana!


Apa aku salah jalan... tengok lagi ke belakang... tapi kan aku sudah di sini sekarang... tidak mungkin bisa kembali dan mengulang untuk memilih jalan yang lain... Jadinya go with the flow aja... temen daftar ini ikutan... temen ikut itu nunut... disaranin ini itu nurut... macam orang tidak punya pendirian saja...


Singkat cerita, barangkali berkat usaha, doa2, dan ketentuan dari Yang Maha Kuasa juga akhirnya aku bekerja di tempatku sekarang tercatat... Agak lega, karena seperti punya kehidupan baru. Apapun itu, yang penting saat itu aku sudah memilih jalan dan pelan2 melangkah...


Satu...dua...tiga...empat tahun pun berlalu... Tibalah lagi di masa kebimbangan tahap dua. Mulai celingak celinguk lagi. Lihat teman2... umur sebaya tapi kok kelihatannya sudah banyak yang dia lakukan... yang dia capai... sepertinya hidupnya menyenangkan sekali... penuh keberuntungan... sementara aku lha ko gini2 aja... membosankan dan menyedihkan sekali duniaku... *kacau balau resah gelisah gundah gulana*

Apakah pernah merasa seperti itu..??

Melihat kehidupan orang lain sepertinya menyenangkan..??? Sementara memandang hidup kita sendiri ko sepertinya mengenaskan...?

Eitsss belum tentuuuuuu... Mungkin saja dari luar kita melihat mereka seperti itu... Selalu ceria, riang, bersemangat, seperti tidak ada beban... Karir menanjak, di pergaulan banyak teman, kehidupan sosial eksis, keluarganya harmonis, prestasi bejibun, di bidang akademis cerdas, pandai menyanyi, punya keahlian main alat musik, pintar ngomong di depan umum, berbakat menulis, bahasa Inggris cas cis cus, jago olah raga, percaya diri, percintaan mulus, kantong tebel, penampilan keren, badan sehat, wajah rupawan... What a wonderful life!

Tapi memang ada orang seperti itu?????

Kucoba untuk memahami lagi... lagi... dan lagi... terus... terus.. dan terus... Hohohoooo. Well, sejauh ini kesimpulannya adalah:
  1. Tidak ada manusia yang sempurna. Tidak ada pula kehidupan manusia yang menyenangkan sepenuhnya.
  2. Senang, sedih, marah, kecewa, bingung, malu, panik... adalah hal yang manusiawi. Maka, karena kita adalah manusia, ya wajar saja kalau mengalami hal2 tersebut... (catat: kalau manusia yaaaaa...)
  3. Untuk mendapatkan barang yang berkualitas bagus pasti butuh biaya lebih banyak. Begitu pula untuk memiliki kehidupan yang lebih baik dan berkualitas pastilah memerlukan perjuangan dan pengorbanan yang lebih besar.
  4. Supaya bisa, ya belajar. Supaya jago, ya berlatih terus menerus.. lagi... dan lagi...
  5. Kalau ingin hidup yang luar biasa, yang beda dan lebih baik dari kebanyakan orang, yaaa jangan melakukan hal yang biasa dilakukan kebanyakan orang...
  6. Lingkungan punya pengaruh yang saaaangat besar terhadap diri dan kehidupan kita. Itulah yang perlahan2 namun pasti membentuk kepribadian kita, cara berpikir kita, pilihan2 hidup kita. Maka dari itu, cari lingkungan yang baik merupakan suatu keharusan. Ingin punya sifat, sikap dan kehidupan seperti apa kita, maka lebih sering dekat2 lah sama orang yang sudah lebih dulu sampai ke sana.
  7. Iri dalam arti positif boleh2 saja kalau itu membuat kita jadi terpacu untuk meniru jejaknya, usahanya, perjuangannya dan yang baik2 lah pokoknya... Supaya kita bisa seperti atau bahkan lebih baik dari yang kita iriin itu.
Ingat-Ingat ini selalu ya, kalau mulai melihat rumput-rumput tetangga-tetangga yang lebih hijau... Yang perlu diperhatikan, jangan sampai aku lupa untuk menyiram rumputku sendiri, supaya gak kalah hijaunya :)

No comments:

Post a Comment